Pages

Senin, 17 November 2014

kehidupan koas

halo... apa kabar semuanya?
lamaaaaaaaa bangeeet isuta ga ngeblog. kangen banget rasanya mau ngeblog, tapi selalu aja ga pernah bisa. banyak hal yang membuat isuta ga bisa ngeblog. mulai dari jadwal jaga yang ting-tong-tong, referat, case, dan lain-lainnya. ditambah lagi kalo udah sampe rumah itu pasti udah tepar pake banget. satu hal yang ga bisa dilihat oleh koas didunia ini adalah.... tempat tidur. begitu koas liat tempat tidur, dalam hitungan detik semua hal jadi enggan untuk dilakukan. karena kami lebih memilih untuk bercinta dengan kasur daripada melakukan hal lain. hahaha...

Ga kerasa kehidupan koas isuta sudah berjalan hampir delapan bulan. iyaaaa delapan bulan! ga pernah nyangka kehidupan koas sudah terlewati sejauh ini. hahaha...
Kehidupan koas selama delapan bulan ini benar-benar campur aduk. mulai dari bahagia ga jaga weekend, dapet penguji yang baik hati, dapet teman satu stase yang lurus dan ga suka nyusahin orang lain, maju case sesuai jadwal dan ga terjadi pembantain ketika maju, bisa bobo cantik waktu jaga malem dan bisa cuci mata (lho?). kok kayaknya banyakan enak nya ya koas? oh... tunggu dulu, kalian belom tauuuu apa yang ga enaknya! 

kalian bakal nahan malu dan pengen nangis guling-guling saat kena marah konsulen didepan pasien satu bangsal cuma karena kalian ga tau jawaban dari pertanyaan konsulen! belum lagi saat jaga malam dan pasien kalian banyak yang gawat. alhasil, kalian harus follow up 5 pasien per 15 menit sekali, 2 pasien per satu jam, 1 pasien per 2 jam, mulai dari jam 14.00 sampai 06.00. BAYANGKAAAAN! jangankan tidur, bisa duduk aja nggak. kalian lari-lari dari satu pasien kepasien lain karena harus di pantau vital sign nya per 15 menit, dan itu MANUAL! Rasanya bener-bener kayak neraka meeeen!

jadi? cuma itu aja nih penderitaan koas? ah cuma segitu~
meeeeeen~ belom kelar ini. saat jadi koas, bersiaplah menjadi kasta terendah dari struktur sebuah rumah sakit. jangankan konsulen atau residen, pekarya (tukang bersih-bersih) aja kadang marahin kalian. perawat? beuuuh jangan ditanya. itu udah kayak nenek sihir didunia perkoasan. suka banget nyuruh-nyuruh koas dan marah-marah ke koas. (dear mbak-mbak perawat.. dont u know, one day we'll be a doctor, and u'r still a nurse. dan saat itu terjadi, kasta kami bakal lebih tinggi mbak! hahahha *evil laugh*). bukan hanya struktur rumah sakit yang suka marahin kalian, kadang keluarga pasien yang rese juga bakal marah-marahin kalian, padahal kalian ga tau apa-apa tapi kalian kena sasaran. yang sabar aja ya dik koas~

bagaimana pun juga, kehidupan koas ga sesimple itu. banyak hal yang sebenarnya ngebetein tapi justru disaat lain bikin kalian ketawa-ketawa. banyak yang melelahkan yang kalian lakukan tapi bakal kalian rindukan dan dilain waktu bakal kalian ketawain sepuasnya sambil mengenang masa itu. kadang kalian jenuh harus menjalani rutinitas itu-itu aja, dateng subuh ke rumah sakit lalu baru pulang ke rumah ketika sore harinya. atau saat kalian lelah untuk jaga malam hari ini padahal kemarin baru saja kalian selesai jaga. kalian kadang benar-benar jenuh hingga rasanya ingin istirahat dari dunia perkoasan dan kembali ke dunia pre-klinik kalian yang menyenangkan dan minim tekanan. ya... kembali kekehidupan normal kalian. 
tapi... inilah kehidupan koas, yang ga akan kalian dapatkan difase kehidupan kalian yang mana pun. ini saatnya kita belajar untuk jadi dokter yang sesungguhnya namun kita belum diberikan tanggung jawab yang besar. kita masih boleh salah dan sangat wajar kita salah, karena kita masih fase belajar.

saat yang paling menyenangkan didunia perkoasan yang sesungguhnya adalah ketika saya bisa melihat wajah puas pasien yang sembuh, atau wajah bahagia pasien hingga mereka memeluk saya dan mencium tangan saya padahal saya hanya melakukan hal kecil untuk mereka, hanya memasang kateter pada mereka misalnya. hal tersebut yang kada menjadi booster saya untuk bisa menjadi dokter yang sesungguhnya dan lupa bahwa kehidupan koas saya begitu beratnya.
saya sering jenuh ketika koas, tapi..... wajah bahagia pasien yang saya follow up setiap pagi, sapa ramah beberapa pasien yang sangat semangat ketika saya datang memfollow-up mereka benar-benar menjadi booster. dulu saya sering berfikir saya salah jurusan. saya terjebak disini, di fakultas ini. tapi perlahan saya menyukai semua ini. saya ingin membuat orang lain bahagia, dan dunia yang saya geluti ini adalah jalan termudah bagi saya untuk membuat orang lain bahagia. :)


-Cuppa cafe, 17:22-
Ista Fatimah Kurnia Rahmi
@isutaFaniami