Selamat dini hari bloggie :)
Lama rasanya tak menarikan jemari menggoreskan goresan tanpa tinta pada mu. Oke, apa kabar nya bloggie? Semoga belum terlalu banyak laba-laba yang bersarang pada mu.
Rasanya terakhir aku menulis ketika aku masih terbaring lemah di rumah kesakitan beberapa hari menjelang operasi tersebut, operasi yang harus meninggalkan tato-tato kecil pada permukaan perut bagian bawah ku. Ya.. untungnya kemajuan tekhnologi telah banyak sekali membantu dunia kedokteran, sehingga tato yang dulu harusnya super besar, sekarang sangat kecil bahkan tak terlihat bahwa itu bekas operasi.
Saat ini tidak terlalu ingin aku jelaskan bagaimana proses sebelum sampai dengan setelah operasi tersebut terjadi. yang ingin aku tuliskan hanyalah betapa aku bersyukur bahwa tumor tersebut adalah tumor jinak meskipun ukurannya sudah cukup besar, 11 x 6 x 8. Aku bersyukur bahwa tumor tersebut hanya menempel pada bagian luar dan tidak merusak struktur anatomi ataupun fisiologi dari organ dalam ku sedikit pun. Aku merasa sangat bersyukur bahwa semuanya cepat terdeteksi dan di atasi sebelum berkembang dan menjadi sebuah keganasan. Ya... aku sangat bersyukur bahwa Allah sangat menyayangi ku.
Sebuah nyeri yang terus-terusan dan menyebar tak henti mendera ku hingga akhirnya rumah kesakitan terpaksa harus menampung ku. Awalnya ada sebuah ketakutan dan kecemasan yang luar biasa tentang penyakit yang tiba-tiba saja terdeteksi hinggap pada raga ku. Ketakutan akan seberapa bahayanya penyakit yang sedang hinggap, dan kecemasan tentang fertilitas akibat penyakit tersebut. Tapi Allah seperti menjawab doa-doa ku, ia menunjukan hasil patologi anatomi yang menenangkan pikiran dan membawakan aku seseorang yang pernah menderita penyakit yang sama dengan ku, lengkap bersama anak nya. Tepat saat aku berjumpa orang tersebut, semua kecemasan ku runtuh. Penyakit ini tidak mengganggu fertilitas, bahkan ibu-ibu yang ternyata teman ayah tersebut telah memiliki 3 anak dan ketika muda pernah mengalami penyakit yang sama, serta pernah di operasi pengangkatan tumor.
Semua kecemasanku semakin hirna, ketika dokter menunjukan kepada ku bahwa hasil usg, patologi anatomi, dan pemeriksaan lainnya menyatakan bahwa ovarium ku kedua-duanya masih normal dan sehat. bahkan ovarium kiri yang di luarnya terdapat kista pun tetap normal dan sehat tanpa adanya gangguan fungsional ataupun anatomi. Ya... aku beruntung, Allah hanya menguji ku dengan penyakit ini. Kista tersebut tidak mengganggu sama sekali, ia hanya tumbuh dengan ruang tersendiri dan tidak meronta untuk melawan ketika harus di angkat keluar.
Aku benar-benar bersyukur bahwa Allah masih sayang kepada ku, masih ingin menegur dan mengingatkan aku tentang segala kuasaNya, tentang kembali ke jalanNya, dan banyak hal-hal lainnya.:)