Pages

Rabu, 05 Oktober 2011

aku dan anorexia nervosa [part 1]

bloggie, mungkin kali ini gua cuma akan nge-copast beberapa curhatan gua, yang gua tulis.
terserah kalian percaya atau nggak, tapi ini lah yang gua alami dan ini lah yang sesungguhnya...

-------------------------------------------------------------------------------
dido...
tiba-tiba gua keinget bahasan seseorang temen gua tentang anorexia siang tadi
dia cerita tentang gimana orang yang kena anorexia seperti orang yang kena candu, dan otaknya mati-matian nge-set pemikirannya bahwa dia harus terus-terusan nurunin berat badannya, ga mentolerir berat badan yang stop di sana-sana aja apa lagi sampe naik walaupun cuma nol koma sekian
dia juga cerita gimana orang anorexia itu takut sama makanan, takut akan kenaikan berat badan kalo sampe mereka makan. dan kalo pun mereka bener-bener pengen makan karena 'kepengen', mereka akan makan tapi makanannya di kunyah lama banget setelah di telan beberapa lama kemudian bakal di paksa buat muntahin.
dia juga cerita lagi, kalo orang anorexia seakan ga bisa ngedenger komentar orang lain tentang tubuhnya dia, dan apa yang orang-orang lihat berbeda dengan yang dia lihat. contoh : orang-orang bilang dia udah kurusm body nya dia udah pas atau malah kekurusan dan bla..bla.. tapi di mata orang anorexia, mereka masih gendut, badan mereka belum pas, masih harus nurunin dan bla..bla...
banyak sih yang dii ceritain temen gua tentang anorexia nervosa itu, tapi gua ga inget semuanya.

gua sempet diem sama yang di bilang sama temen gua, kok sama kayak yang gua alami ciri-cirinya, yang gua tulis di atas itu gejala-gejala yang mirip dan gua alami.

Anoreksia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampai ke tingkat yang membahayakan.
Para penderita anoreksia sedemikian suksesnya dalam mengurangi berat badannya hingga membahayakan keselamatan jiwanya.
anoreksia ditandai oleh ketakutan yang tidak wajar terhadap kemungkinan mengalami kenaikan berat badan dan kehilangan kemampuan mengontrol makan. Para penderita anoreksia bangga akan diet dan kontrol ekstra keras yang dilakukannya.
Ciri ciri Anoreksia Nervosa meliputi :
* Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
* Ketakutan bahwa berat badan akan naik
* Menganggap berat badannya sudah tidak ideal
*
*tidak mengalami menstruasi.
Meskipun berkurangnya berat badan adalah ciri yang paling jelas terlihat pada anoreksia nervosa, tetapi sesungguhnya hal itu bukan inti gangguannya. Banyak orang kehilangan berat badan akibat kondisi medis tertentu, tetapi penderita anoreksia memiliki ketakutan yang intens terhadap obesitas dan berusaha keras untuk menjadi kurus.
Gangguan ini paling sering muncul pada remaja yang memang kegemukan atau mempersepsi bahwa dirinya terlalu gemuk. Ia lalu mulai berdiet keras, yang terus membua dia sampai ke titik di mana ia terjebak secara obsesif untuk menjadi kurus.
Olah raga berat, yang nyaris seperti menghukum diri sendiri, juga lazim dilakukan. Berkurangnya berat badan secara dramatis diperoleh dengan membatasi asupan kalori.
Seorang penderita anoreksia tidak pernah puas dengan penurunan berat badannya. Berat badan yang tetap antara hari ini dan keesokan harinya atau setiap penambahan berat badan dapat mengakibatkan kepanikan, kecemasan dan depresi.


Ketika memandangi tubuhnya di cermin, ia melihat sosok yang sangat berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain. Orang lain melihatnya sebagai gadis yang kurus kering dan lemah, seperti seorang penderita kelaparan, sedang yang bersangkutan melihatnya sebagai gadis yang perlu mengurangi berat badannya...

Biasanya mereka pintar memilih ucapan yang ingin di dengar orang lain. Mereka mungkin mengatakan setuju bahwa berat badannya memang kurang dan perlu menambah, tetapi sesungguhnya ia tidak mempercayainya.
Mungkin untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu mengontrol makanannya, sebagian penderita anoreksia menunjukkan minat yang besar pada masak memasak dan makanan. Sebagian menjadi juru masak yang handal, yang menyiapkan makanan untuk seluruh keluarganya. Sebagian lainnya menimbun makanan di kamarnya dan memandanginya dari waktu ke waktu.

Tanda dan gejala medis anoreksia lainnya termasuk kulit kering, rambut dan kuku yang rapuh dan sensitif terhadap dingin.

Anoreksia Nervosa
DEFINISI
Anoreksia Nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai denga:
- perubahan gambaran tubuh
- ketakutan yang luar biasa akan kegemukan
- penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal

- hilangnya siklus menstruasi (pada wanita).
Sekitar 95% penderita adalah wanita.
Kelainan ini biasanya mulai timbul pada masa remaja dan kadang pada masa dewasa.
Kelainan ini terutama menyerang orang-orang golongan sosial-ekonomi menengah ke atas.
Anoreksia nervosa bisa bersifat ringan dan sementara atau berat dan berlangsung lama.
PENYEBAB
Penyebab anoreksia tidak diketahui, tetapi faktor sosial tampaknya memegang peranan penting.
Penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak menarik, tidak sehat dan tidak diinginkan.

GEJALA
Banyak penderita wanita yang sangat teliti dan kompulsif, dengan standar yang sangat tinggi untuk berprestasi dan sukses.
Indikasi awal dari kecenderungan terjadinya kelainan ini adalah meningkatnya perhatian terhadap makanan dan berat badan, bahkan pada penderita yang sebelumnya sudah kurus.
Keasyikan dan kecemasan mengenai berat badan semakin meningkat, sejalan dengan semakin kurusnya badan penderita.
Meskipun sudah kurus, penderita tetap merasa gemuk, menyangkal bahwa hal tersebut salah,
tidak mengeluh mengenai berkurangnya nafsu makan atau berkurangnya berat badan dan biasanya menolak pengobatan. Penderita tidak berobat sampai anggota keluarganya yang lain membawanya ke dokter.
Anoreksia berarti kekurangan nafsu makan, tetapi penderita anoreksia sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan.
Mereka mempelajari tentang makanan dan kalori; menimbun, menyembunyikan dan dengan sengaja membuang makanan; mengumpulkan resep-resep makanan dan menyiapkan makanan untuk orang lain.

Separuh dari penderita anoreksia nervosa memakan banyak makanan (binge) dan kemudian mengeluarkannya kembali dengan cara memuntahkannya atau meminum obat pencahar dan diuretika.
Separuh lainnya membatasi jumlah makanan yang mereka makan.
Sebagian bear penderita melakukan olah raga yang berlebihan untuk mengendalikan berat badannya.
Berhentinya siklus menstruasi pada penderita wanita kadang terjadi sebelum turunnya berat badan yang berlebihan.
Penderita pria maupun wanita bisa mengalami penurunan Hasrat seksual.
Gejala lainnya yang khas adalah:
- denyut jantung lambat
- tekanan darah rendah
- suhu tubuh rendah
- pembengkakan jaringan karena penimbunan cairan (edema)
- rambut yang tipis dan lembut atau rambut tubuh dan wajah yang berlebihan.
Penderita yang menjadi sangat kurus cenderung tetap aktif, bahkan mereka mengikuti program olah raga yang berat.
Tidak terdapat gejala-gejala kekurangn gizi dan yang mengherankan, mereka bebas dari infeksi.
Sering terjadi depresi dan penderita seringkali berbohong mengenai jumlah makanan yang mereka makan dan menyembunyikan kebiasaan muntah serta kebiasaan makan mereka yang aneh.

Perubahan hormonal yang terjadi akibat anoreksia nervosa adalah berkurangnya kadar hormon estrogen dan tiroid, serta meningkatnya kadar hormon kortisol.
Jika penderita mengalami kekurangan gizi yang serius, maka bisa terjadi kelainan pada berbagai organ tubuh utama.
Yang paling berbahaya adalah kelainan jantung serta cairan dan Elektrolit (natrium, kalium, klorida). Jantung menjadi semakin lemah dan memompa lebih sedikit darah ke seluruh tubuh. Penderita bisa mengalami dehidrasi dan cenderung mengalami pingsan.
Darah menjadi asam (asidosis metabolik) dan kada kalium dalam darah berkurang.
Muntah dan pemakaian obat pencahar akan semakin memperburuk keadaan ini.
Bisa terjadi kematian mendadak, yang kemungkinan disebabkan oleh irama jantung yang abnormal.
DIAGNOSA
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan penurunan berat badan yang sangat banyak dan gejala psikis yang khas.
Ciri-ciri dari penderita adalah gadis remaja yang:
- berat badannya telah berkurang minimal sebanyak 15% dari berat badan sebelumnya
- takut akan kegemukan (obesitas)
- siklus menstruasinya berhenti
- menyangkal bahwa dirinya sakit
- tampak sehat.

PENGOBATAN
Biasanya pengobatan terdiri dari 2 tahap:
1. Mengembalikan berat badan normal
2. Terapi psikis, yang seringkali dibarengi dengan pemberian obat-obatan.

Jika berat badan turun sangat cepat atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat badan normal), maka sangat penting untuk mengembalikan berat badan karena penurunan yang demikian bisa berakibat fatal.
Pengobatan awal biasanya dilakukan di rumah sakit, dimana penderita didorong untuk makan.
Kadang diberikan makanan melalui infus atau selang nasogastrik.
Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi jangka panjang oleh seorang ahli dalam kelainan pola makan.
Terapi bisa berupa psikoterapi individual, kelompok dan keluarga; atau berupa obat-obatan.
Jika ditemukan depresi, maka diberikan obat anti-depresi.

yang gua bold itu, yang mirip sama gejala yang gua alami dido .
---------------------------------------------------------------------------------------------

lanjut ke part selanjutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

di mohon comment nya >.< pasti isuta baca dan moderasi :) makasih banget lho :D