#30HariMenulisSuratCinta
ketika tubuh terkulai dan tak berdaya. mulut membisu dan tanpa kata. hati meradang dan hampa. selama akal dan fikiran menyala, akan tetap ku torehkan goresan tanpa tinta, sekalipun di atas seprai putih jua.
ketika tubuh terkulai dan tak berdaya. mulut membisu dan tanpa kata. hati meradang dan hampa. selama akal dan fikiran menyala, akan tetap ku torehkan goresan tanpa tinta, sekalipun di atas seprai putih jua.
nyeri...
tajam dan tumpul sama saja. kedua-duanya tetap nyeri bukan?
keduanya sama-sama menyiksa atau mungkin membunuh perlahan. entah dimana pun lokasinya.
sakit...
seperti menjadi nama tengah ku sekarang.
pertambahan waktu sama halnya dengan kegilaannya untuk terus berkembang
dan menggerogoti dengan mantap.
mati...
belum saatnya untuk tubuh ini , namun iya untuk sel dan jaringan yang terus-terusan di serang nyeri dan sakit.
di atas seprai putih, tubuh ini seakan lumpuh tak berguna. tanpa bisa menggerakan, kecuali tangan sebelah dextra yg
masih bisa leluasa. lalu, bagaimana yg lainnya? mereka mengalah dan tak
berkutik, hanya agar nyeri dan sakit bisa terkurangi atau bahkan tak
mengundang mereka untuk datang.
botol-an
infus dan analgesik berbagai jenis serta macamnya seperti menjadi teman
terbaik saat ini, bahkan lebih dari itu. mereka lebih dari P-A-C-A-R
untuk ku saat ini. hidup ini bergantung pada mereka, pada suntikan
analgesik setiap jamnya dan penggantian botol infus yg entah telah
berapa banyak ku habiskan.
bagaimana
tidak aku menggantungkan diri ini pada mereka, jika bukan karena nyeri
dan sakit yg seperti ingin membunuhku. membuatku meringis, menangis,
meneriakan suara, menggetarkan gigi, mencengkram rambut, pinggiram
tempat tidur dan apa saja yg bisa aku cengkram, bahkan menggigiti apapun
karena sakit dan nyeri yg begitu menyiksa.
nyeri...sakit..., mereka terus tumbuh subur seiring bertambanhnya waktu. bahkan analgesik yg biasanya hanya diberikan jika sakit nya telah benar-benar sakit dan tak dapat tertahankan lagi, tak mampu melawan lagi, semalam.
hingga akhirnya, jenis analgesik baru pun di berikan kepada tubuh ini.
bukan lagi obat yang di tanamkan ke dubur seperti hari-hari sebelumnya.
kali ini berupa suntikan yg dalam sekejap mampu membuat jantung berdebar
kencang, kepala seperti berputar dan tubuh serasa melayang hingga saat
aku menulis ini.bahkan karena obat itu, dalam waktu yg cukup lama, aku
tak sadarkan diri.
entah obat apa itu, mungkin sejenis turunan morfin.
walau satu dari dua harus lumpuh sementara, bukan penghalang untuk terus menari indah. toh, masih ada satu lainnya. walau kesadaran pun susah untuk dipertahankan hingga goresan ini lengkap untuk ku torehkan, biarkan kali ini aku menyelesaikannya, karena.... entah kapan aku bisa menorehkan goresan tanpa tinta lagi.
Sabar ya ista :')
BalasHapusTetap tabah dan berdoa. Mungkin allah lagi ngasih cobaan buat ista :')
Ambil hikmah nya aja, mungkin penyakit ini dikasih tuhan biar ista tambah deket sama allah, agar ista banyak2 bersyukur dan mendekatkan diri kepadaNYA atau mungkin untuk mensyukuri betapa banyak org2 di sekitar ista yang sayang sama ista, ambil sisi positifnya aja ya :)
Semua penyakit ada obatnya kok, allah kasih cobaan yang sesuai dengan kemampuan kita. allah ga mungkin kasih cobaan yang ga bisa ista tampung dan ista jalani.
Sabar dan berdoa ya :') we love u
♥ jamur
aaaaa~ boss jamuuuuul... >.<
BalasHapusmakasih support nya :)
doain cepet sembuh ya :)
ga tahan lagi sama penyakit yg bersarang ini :)