Pages

Kamis, 10 September 2009

Hargain Kami DeG! (saat junior tidak menghargai keberadaan senior)

Hore.....akhirnya nge-post juga! Dari tadi udah pengen nge-post (dari pulang sekolah) tapi karena keasyikan ngunjungin blog-blog sahabat jadinya gak jadi mulu nih..
http://www.emocutez.com.  OK! LET'S START IT!

Cerita ini di mulai saat ulangan Bahasa Jepang berlangsung...

Celingak-celinguk..toleh kanan kiri...
Wogh.. udah sepi semua ruangan di ruangan tuh tinggal ada Isuta, Syafiq, sama Desy. hua......SURAM! http://www.emocutez.com. Akhirnya Isuta check lembar jawaban yang belom keisi. WOW...gak nyangka udah di isi semua, hahaha.. Isuta kumpulin tuh kertas and dengan langkah yang ringan isuta terbang menuju keluar ruangan (emang burung?). Di luar kelas, Isuta gak nemuin siapa-siapa. Well, akhirnya yang tadi langkah ringan kayak terbang, sekarang langkah berat banget kayak di iketin barbel 100kg di kaki (hahahahah lebai!).
Di samping ruang rapat, Isuta liat temen-temen pada ngumpul..akhinya Isuta ikut-ikutan juga ngumpul disana. Gak lama setelah ngumpul disana, ada salah seorang temen Isuta yang menghampirin kami. Dia ngasih info tentang sesuatu yang harus kami tau. Dan.........DUAR! http://www.emocutez.com. Sakit hati banget denger berita itu. Gimana nggak, kami...yang kakak angkat mereka di Akselerasi gak di ajak buka bersama oleh mereka. Mereka (anak aksel kelas 10) malah ngajak anak OSIS untuk buka bersama dan itu bukan kami yang kakak angkat mereka di aksel. Well, bener-bener shock denger berita itu..padahal kami udah nganggep mereka adeg kami. Tapi kami malah gak di hargain. Dimana kekeluargaan aksel itu? Di hapus gitu aja oleh mereka. Harusnya sesama aksel itu keluarga dan itu momen penting untuk semakin mendekatkan kami. Tapi apa? Mereka seperti tidak menghargai kami sebagai kakak angkat aksel mereka dan lebih memilih mengundang anak OSIS.


Mungkin di mata sebagian orang (mungkin termasuk kalian), permasalahan tidak mengundang kakak angkat akselnya untuk buka bersama dan malah mengundang anak OSIS itu adalah perkara yang biasa saja. Tapi bagi kami...ini sudah menginjak harga diri kami. Kami mungkin bukan siapa-siapa kalian deg. Kami bukan keluarga kandung kalian. Kami bukan orang yang penting dan mempunyai jabatan seperti anak-anak OSIS. Kami bukan lah idola kalian. Kami bukanlah searchingan (gebetan) kalian. Kami tau deg, kami ini gak cantik dan gak tampan. Kami juga gak punya kekuasan buat ngelakuin ini-itu. Tapi, kami hanyalah sekumpulan anak-anak biasa yang pengen kalian hargain sebagai kakak angkat kalian di aksel. Kami bukan sosok manusia yang suci atau bahkan malaikat. Kami juga bukan sosok pejabat yang gila hormat. Tapi, kami kakak angkat kalian yang ingin dihargain dan di anggap keberadaanya, deg.


Deg, tulisan ini hanyalah secuil dari rasa kecewa kami kepada kalian (bisa di bayangkan betapa kecewanya kami?).
Tadi, waktu kami denger kabar itu, kami benar-benar gak percaya. Kami fikir gak mungkin kalian setega itu sama kami. Kalian kan adeg-adeg kami, kalian termasuk keluarga besar kami di Akselerasi jadi sekali lagi kami berfikir bahwa tindakan yang kami dengar itu adalah suatu lelucon. Tetapi....tahukah kalian, deg? Untuk membuktikan bahwa berita itu benar-benar salah, kami memanggil salah seorang dari kalian yang lewat di dekat kami yang sedang berkumpul. Ketika kami tanya.......untuk kedua kalianya kami merasa sakit dan benar-benar kecewa kepada kalian. Setega itu kalian kepada kami....


Deg, mungkin kalau kalian melaksanakan buka bersama hanya kelas kalian aja. Kami gak bakalan sakit hati deg. Kami bisa memaklumi jika kalian tidak mengundang kami. Nah ini? Udah gak ngundang kami, kalian malah ngundang anggota OSIS yang benar-benar gak ada hubungannya dengan keluarga besar akselerasi. Dari situ kami udah melihat dan menilai betapa kalian gak menghargai dan menganggap keberadaan kami. Dan satu lagi yang harus kalian ketahui, ketika kami bertanya kepada salah seorang teman kalian yang berinisial P******, entah dengan kepolosannya atau malah muka dia yang sok-sok dibuat kayak peri. Dari raut wajahnya sama sekali tidak terpancar rasa bersalah ketika kami bertanya tentang ini
kami : "Deg, kalian ngadain buka bersama ya?"
P*** : "Oh iya kak" *dengan wajah celingak celinguk dan tak ada senyum.
kami : "oh....ngundang siapa aja ?" *nada bicara kami udah mulai ditekankan.
P*** : "Guru..sama struktur OSIS, kenapa kak?"
kami : (ada yang berteriak dari belakang "ADUH....SAKIT HATI AKU", "OW....ANAK OSIS" dan ucapan lainnya)
Salah seorang dari kami : Ya udah deg, makasih infonya.
P*** : he...iah kak (pergi meninggalkan kami tanpa dosa)


Well, itu lah segenap rasa kecewa Isuta dan teman-teman Isuta sebagai kakak angkat Aksel mereka. Padahal, dari dulu aksel itu adalah sebuah keluarga yang harusnya saling menghormati, menghargai dan menyayangi. Isuta masih inget dulu ketika kakak-kakak angkat aksel kami masih ada. Mereka selalu menanamkan kepada kami untuk saling menghargai, menghormati dan menyayangi. Isuta juga masih inget, dulu kami kalo lewat di depan kakak kami atau kalo bertemu mereka, kami pasti mengucapkan salam sebagai tanda kami menghargai mereka dan mengucapkan salam juga merupakan sebuah budaya yang baik. Namun..apa yang kami dapat dari adeg angkat kami ini? Jangankan mengundang kami untuk buka bersama, kalo bertemu kami pun mereka lebih memilih untuk memutar arah agar tidak bertemu kami (kata teman Isuta), jika terpaksa harus bertemu kami, mereka akan lewat begitu aja dan seolah-olah tidak melihat kami. Dan sekali lagi kami tekankan....MEREKA BENAR-BENAR TIDAK MENGHARGAI KEBERADAAN KAMI SEBAGAI KAKAK ANGKAT MEREKA!http://www.emocutez.com

4 komentar:

  1. hha
    ngapo namo adek itu jadi cak itu?

    aneh be kw nyingkatny..

    io,
    ngamouk bae..
    hha

    BalasHapus
  2. hahaha..bukan gitu cen..
    gak enak langsung di sebutin nama orangnya..
    jadi di sensor sajo.. hihihi >.<

    BalasHapus
  3. hahaha...ada deh sepu..
    itu-itu adeg nya tambond.
    hahaha

    BalasHapus

di mohon comment nya >.< pasti isuta baca dan moderasi :) makasih banget lho :D